Teriakan
bertalu-talu timbul dari seorang wanita usia muda .. Disusul kemudian
lengkingan suara remaja putri yang berteriak dengan suara yang ..
Semuanya menuntut dengan suara yang satu dan permintaan yang sama: “Di manakah kebahagiaan dan kesenangan itu? Di manakah ketenangan jiwa dan ketetapan hati itu?” Kami
terbawa oleh kesedihan dan tertimpa gundah gulana .. Tidur tak nyenyak
disebabkan oleh banyaknya dosa yang menyelimuti langit-langit hati kami.
Kami
dikelilingi oleh syahwat yang membara, dan layar-layar TV membangkitakn
rangsangan seks kami .. Sementara setitik iman masih tersisa dalam hati
kami memanggil kalian .. Tolonglah kami!!Bahaya seks bebas (Free Sex Danger)
Ukhti Muslimah !!
Kita hidup pada zaman di mana sarana informasi beraneka ragam
banyaknya. Duniapun menyuarakan peradaban materi yang memenuhi
tempat-tempat hiburan dan kesenangan .. Menjauhkan kebahagiaan dan
mendekatkan kesengsaraan.
Di
tengah-tengah lautan ganas dengan ombak yang menggulung itu seorang
muslim merasa takut fitnah mengenai dirinya disebabkan oleh tersebarnya Syubuhat (hal-hal remang) dan banyaknya syahwat hawa nafsu.
Rasulullah SAW bersabda:
((إنَّ
بَيْنَ أيْدِيكُمْ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ ، يُصْبِحُ
الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا، وَيُمْسِي كَافِرًا ، وَيُمْسِي مُؤْمِنًا
وَيُصْبِحُ كَافِرًا))
“Sesunggunya
di hadapan kalian akan banyak fitnah bagaikan malam gelap gulita,
seseorang menjadi mu’min di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari,
menjadi mu’min di sore hari dan menjadi kafir di pagi hari.” [H.R. Abu Daud]
Karena
keinginan yang tinggi terhadap surga yang seluas langit dan bumi dan
karena ketakutan tergelincir dalam kubang kehancuran, maka teguklah air
sungai yang jernih dan memancarkan cahaya dari firman Allah dan sabda
Rasul-Nya SAW, itu akan menghilangkan kebengisan, melepaskan cengkraman
setan dan merobek tirai yang dipercantik oleh maksiat. Rahmat Allah –Azza wa Jalla-
akan menggapaimu untuk menyelamatkanmu dari siksaan yang pedih dan
menjagamu dari kejatuhan ke dalam salah satu pintu di antara pintu-pintu
kehancuran dan kebinasaan. Bahaya seks bebas (Free Sex Danger)
Ukhti Muslimah !! Di
antara bahaya terbesar yang mengancam seorang wanita muslimah adalah
pengaruh nafsu seks dan terbukanya pintu syahwat di hadapan dan dalam
gapaian mereka. Disebabkan oleh permulaan-permulaan yang dianggap remeh,
tetapi bisa menggelincirkannya ke dalam perbuatan zina yang diharamkan
itu. Bahaya seks bebas (Free Sex Danger)
Iman Ahmad -Rahimahullah- berkata: “Saya tidak tahu adanya dosa besar setelah bunuh diri melebihi perbuatan zina.”
Allah –Azza wa Jalla- dan Rasul-Nya telah mengharamkan perbuatan zina karena kejinya perbuatan ini dan jeleknya sarana pengantarnya. Allah –Azza wa Jalla- melarang mendekati sarana dan penyebab zina karena itu adalah langkah awal sebelum terperosok ke dalamnya. Allah Ta’ala berfirman:
}وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَى إنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً{
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32)
Perbuatan
zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk ….
, kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Rasulullah
SAW bersabda:
((مَا مِنْ ذَنْبٍ بَعْدَ الشِّرْكِ أعْظَمُ عِنْدَ اللهِ مِنْ نُطْفَةٍ وَضَعَهَا رَجُلٌ فِي رَحِمٍ لاَ يَحِلُّ لَهُ))
“Tidaklah
suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes
air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan
baginya.”
Dalam hadits Muttafaqun ‘Alaihi:
((لاَيَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ))
“Tidaklah seorang penzina ketika berzina, sementara dia beriman.”
Keharamannya dipertegas lagi oleh Allah –Azza wa Jalla- dalam firman-Nya:
}وَالَّذِينَ
لاَ يَدْعُونَ مَعَ اللهِ إلَهًا ءَاخَرَ وَلاَ يَقْتُلُونَ النَّفْسَ
الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إلاَّ بِالحَقِّ وَلاَ يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ
ذَلِكَ يَلْقَ أثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ العَذَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ
وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا إلاَّ مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً
صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ
اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا{
“Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan
demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan dosa(nya) (yaitu) akan
dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal
dalam adzab itu, dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang
bertaubat, beriman dan mengerjakan amal sholeh; maka kejahatan mereka
diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Furqon: 68-70)
Dalam ayat ini Allah –Azza wa Jalla-
menggandengkan perbuatan zina dengan perbuatan syirik dan bunuh diri,
serta menjadikan hukuman itu semua berupa kekalan di dalam azab yang
berlipat-lipat. Selama seorang hamba belum mengangkat penyebabnya berupa
taubat, iman dan amal sholeh.
Allah –Azza wa Jalla- mensyaratkan
keberuntungan dan keselamatan seorang hamba dengan menjaga kemaluan
agar tidak tergelincir pada perbuatan zina. Dan tidak ada jalan menuju
ke keselamatan kecuali dengan meninggalkannya. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:
}قَدْ أفْلَحَ المُؤْمِنُونَ{ -إلى قَوْلِهِ- }وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ إلاَّ عَلَى أزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ{
“Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman –hingga ayat- Dan orang-orang
yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak
yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
tercela.” (Q.S. Al-Mu’minun: 1-6)
Ukhti Muslimah !!
Zina itu kehinaan yang akan menghancurkan bangunan yang megah,
menundukkan kepala yang tinggi, menghitamkan wajah yang putih dan
membisukan lisan yang tajam. Dan itu adalah kehinaan yang paling sanggup
menanggalkan baju kehormatan bagaimanapun luasnya. Dan juga merupakan
kotoran hitam yang bila menimpa suatu keluarga, maka akan menutupi
lebaran-lembaran kehidupannya yang putih dan pandangan matapun tidak
melihat sesuatu kecuali yang hitam dan jelek.
Bahaya seks bebas (Free Sex Danger)
Hukuman Zina
Allah SWT mengkhususkan perbuatan zina dengan tiga hukuman:
1. Dibunuh dengan bentuk pembunuhan yang jelek dan siksaan yang keras.
2. Allah melarang hamba-hamba-Nya merasa kasihan dan sayang kepada pelaku zina.
3. Allah
memerintahkan agar hukuman tersebut disaksikan oleh kaum mu’minin, dan
itu dilakukan agar lebih sampai kepada tujuan dan hikmah ditegakkannya
hukuman ini.
Adapun
hukumannya di dunia, adalah dengan menegakkan hukuman bagi pelaku zina
baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam dengan
lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan
siksaan itu sebagai hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu
sebagai gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu rumah tangga,
maka keduanya dirajam dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang
telah mereka hancurkan itu. Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka
dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan yang paling keras dan
dibuang dari negeri asalnya selama satu tahun.
Di antara hukuman zina adalah seperti apa yang disabdakan Rasulullah SAW:
((تُفْتَحُ
أبْوَابُ السَّمَاءِ نِصْفَ اللَّيْلِ فَيُنَادِي مُنَادٍ : هَلْ مِنْ
دَاعٍ فَيُسْتَجَابُ لَهُ ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى ؟ هَلْ مِنْ
مَكْرُوبٍ فَيُفَرَّجُ عَنْهُ؟ فَلاَ يَبْقَى مُسْلِمٌ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ
إلاَّ اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ إلاَّ زَانِيَةً تَسْعَى بِفَرْجِهَا))
“Pintu-pintu
surga akan dibuka pada pertengahan malam lalu, lalu ada yang menyeru:
“Adakah orang yang memohon lalu permohonannya dikabulkan? Adakah orang
yang meminta lalu permintaannya dipenuhi? Adakah orang yang tertimpa
sesuatu yang jelek lalu dibebaskan darinya? Maka tidak ada seorang
muslimpun yang memohon dengan suatu permohonan kecuali dikabulkan oleh
Allah, kecuali wanita penzina yang menjual kehormatannya.” [H.R. Ahmad dan Tabarani dengan sanad hasan]
Dan
di antara akibat tersebarnya perbuatan zina yang keji ini adalah
timbulnya berbagai macam penyakit, sebagaimana disinyalir dalam hadits:
((لَمْ
تَظْهَرِ الفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إلاَّ فَشَى
فِيهِمِ الطَّاعُونَ وَالأوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي
أسْلاَفِهِمْ الَّذِينَ مَضَوا))
“Tidaklah
nampak suatu perbuatan fahisah (zina) pada suatu kaum hingga mereka
mengumumkannya kecuali mereka akan ditimpa penyakit menular dan
penyakit-penyakit lain yang belum pernah ada pada orang-orang dulu
sebelum mereka.” [H.R. Ibnu Majah]
Dan hal itu dapat disaksikan sekarang ini pada umat-umat yang membiarkan dan membolehkan perbuatan kotor ini.
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Tidaklah nampak suatu riba dan zina pada suatu negeri kecuali Allah akan menghancurkan mereka.”
Dan di antara akibat perbuatan zina ini adalah seperti apa yang disabdakan Rasulullah SAW dalam hadits Ru’yah:
((…
فَانْطَلَقْنَا إلَى ثَقَبٍ مِثْلَ التَّنُّورِ أعْلاَهُ ضَيِّقٌ
وَأسْفَلَهُ وَاسِعٌ يُتَوَقَّدُ نَارًا ، فَإذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا
حَتَّى كَادَ أنْ يَخْرُجُوا فَإذَا خَمِدَتْ رَجَعُوا فِيهَا ، وَفِيهَا
رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلاَءِ ؟ قَالاَ لِي :
هَؤُلاَءِ هُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي)) وَجَاءَ فِي الحَدِيثِ أيضًا :
((أنَّ مَنْ زَنَى بِامْرَأَةٍ كَانَ عَلَيهِ وَعَلَيْهَا فِي القَبْرِ
نِصْفَ عَذَابِ هَذِهِ الأُمَّةِ))
“Maka
kamipun menuju ke suatu lobang, seperti tungku yang atasannya sempit
dan bawahannya luas lalu dinyalakan api. Bila mendekat maka mereka akan
terangkat hingga hampir saja mereka terlempar keluar, dan bila apinya
redup maka mereka kembali turun. Di dalamnya terdapat golongan laki-laki
dan perempuan yang telanjang, maka saya bertanya: “Siapa mereka?
Keduanya menjawab: “Mereka itu adalah tukang zina laki-laki dan
perempuan.” Dan di dalam hadits pula terdapat: “Sesungguhnya
seorang laki-aki yang berzina dengan seorang wanita, maka bagi keduanya
di dalam kubur akan disiksa seperdua siksaan umat ini.”
Di antara hukuman zina adalah: pelakunya mengumpulkan segala jenis kejelekan seperti; kekurangan agama, tidak punya wara’ (usaha menghindari dosa), tidak punya sopan santun, tidak punya ghirah (rasa cemburu). Jadi kita tidak akan menemukan seorang penzina yang memiliki wara’, menepati janji, kejujuran dalam perkataan, menjaga ikatan persahabatan dan tidak memiliki ghirah yang penuh terhadap keluarganya.
Di
antara akibat zina adalah: wajah yang hitam dan kelam, hati yang gelap
karena cahayanya yang hilang, jiwa yang penuh dengan kesedihan,
kegundahan, dan jauh dari dari ketenangan. Umur yang pendek, berkah yang
dicabut dan kefakiran yang akan menimpanya. Dalam salah satu atsar disebutkan:
(إنَّ اللهَ مُهْلِكُ الطُّغَاةِ وَمُفَقِّرُ الزُّنَاةِ)
“Sesungguhnya Allah membinasakan para thaghut dan menfakirkan para pelaku zina.”
Di
antara akibat lain dari zina adalah: pelakunya tidak lagi menyandang
nama baik sebagai orang yang mulia, orang yang baik-baik dan orang yang
adil, sebaliknya akan menyandang nama jelek sebagai orang yang fasik,
penzina dan sebagai pengkhianat. Keseraman yang meliputi wajahnya,
kesempitan dan penyakit hati yang ia derita.
Dan di antara akibat zina yang paling besar adalah Su’ul Khotimah (akhir hidup yang jelek). Ibnul Qoyyim berkata:
“Bila
anda melihat keadaan sebagian besar orang yang dzakaratul maut, maka
anda akan melihat adanya halangan antara dia dan husnul khotimah,
sebagai akibat dari perbuatan-perbuatan jelek yang pernah mereka
lakukan.”
Ukhti Muslimah !! Hati-hatilah!
Jangan memberanikan diri untuk melakukan maksiat baik yang kecil maupun
yang besar. Wanita-wanita Arab Jahiliyah dulu sangat membenci zina dan
tidak redha menimpa orang-orang merdeka. Ketika Rasulullah SAW membaiat
mereka untuk tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun, tidak
mencuri dan tidak berzina. Hindun binti ‘Utbah berkata dengan penuh
keheranan: “Apakah ada seorang wanita merdeka yang berzina wahai Rasulullah!
Dalam salah satu pribahasa Arab mengatakan: “Seorang wanita merdeka meninggal dan tidak makan dari usaha menjual diri”
Ukhti Muslimah !! Ingatlah! Bahwa Allah melihatmu, maka janganlah melanggar perintah-Nya dan terperosok ke dalam apa yang Ia murkai.
Jalan keselamatan
Bahaya seks bebas (Free Sex Danger)
Ukhti Muslimah !! Semoga Allah menjagamu dan menghiasimu dengan taqwa! Laluilah
jalan keselamatan! Bangkitlah dari tidurmu ! Jauhilah apa yang dapat
menggiringmu kepada kehancuran dan membawamu kehinaan. Di antara jalan
keselamatan adalah sebagai berikut:
1. Tidak
berdua-duaan dengan laki-laki lain yang bukan muhrim selamanya, baik di
rumah, di mobil, di toko, di pesawat dan sebagainya. Jadilah satu umat yang taat kepada Allah –Azza wa Jalla- dan Rasul-Nya. Maka janganlah dengan mudah melanggar perintah keduanya. Rasulullah SAW bersabda:
((مَا خَلاَ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إلاَّ كَانَ الشَّيْطَانُ ثَالِثُهُمَا))
“Tidaklah seorang laki-laki yang berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiga itu adalah setan.”
2. Tidak
terlalu sering keluar ke pasar sebatas kemampuan dan beribadah kepada
Allah dengan tetap tinggal di rumah, dengan mengikuti perintah Allah –Azza wa Jalla-:
}وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ{
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu” (Q.S.Al-Ahzab:33)
Abdullah ibnu Mas’ud berkata:
(مَا قَرُبَتِ المَرْأَةُ إلَى اللهِ بِأعْظَمِ مِنْ قُعُودِهَا فِي بَيْتِهَا)
“Tidak ada taqorub seorang wanita kepada Allah melebihi tinggalnya di rumah.”
Dan
ketika keluar hendaklah bersama muhrimmu atau wanita yang dapat
dipercaya dari keluargamu. Dan janganlah merendahkan suara dan berlemah
lembut dalam bertutur kata dengan penjual. Tidak apa anda rugi beberapa
rupiah dari pada kerugian menimpa agama anda. Naudzu Billah.
3. Hindarilah Tabarruj (berhias diri dengan make up) dan Sufur (tidak menutup aurat) ketika keluar rumah, karena itu menyebabkan fitnah dan menarik perhatian. Rasulullah SAW bersabda :
((صِنْفَانِ مِنْ أهْلِ النَّارِ)) وَذَكَرَ مِنْهُمَا ((نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيلاَتٌ..))
“Ada
dua golongan penghuni neraka –dan disebutkan salah satu di antaranya-
wanita yang berpakaian tapi telanjang dan berjalan miring sambil
berlenggak-lenggok.”
Dan pakaian yang paling dianjurkan adalah memakai ‘abaya atau aba`a yang
sederhana (pakaian tipis berwarna hitam yang menutupi seluruh tubuh),
meutup kedua tangan dan kaki, serta tidak menggunakan cadar (yang hanya
menampakkan kedua mata, tetapi justru harus yang menutupi seluruh wajah
termasuk kedua mata) dan menjauhi penggunaan wangi-wangian. Hendaklah
anda mencontoh Ummahatul Mu’minin dan Shohabiyat
(wanita-wanita sahabat Rasul), bila keluar rumah mereka itu bagaikan
burung bangau yang memakai pakaian hitam, tidak sesuatupun dari tubuh
mereka.
4. Hindarilah
wahai Ukhti Muslimah membaca majalah-majalah yang merusak dan menonton
film-film forno, karena itu akan membangkitkan nafsu seks dan meremehkan
perbuatan keji dengan menamakannya “cinta dan persahabatan” dan
menampakkan perbuatan zina dengan menamakannya “hubungan kasih sayang
yang matang antara seorang laki-laki dan wanita”. Janganlah merusak
rumahmu, hatimu dan akalmu dengan hubungan-hubungan yang diharamkan.
5. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:
}وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الحَدِيثِ لِيُضِلَّ عِنْ سَبِيلِ اللهِ
بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ{
“Dan
di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan
dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh
adzab yang menghinakan.” (Q.S. Lukman: 6)
Maka
hindarilah mendengarkan lagu-lagu dan musik, hiasilah pendengaranmu
dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, rutinlah membaca dzikir dan
istighfar, perbanyaklah dzikrul maut (ingat mati) dan Muhasabtun Nafsi (evaluasi diri). Ketahuilah bahwa ketika anda maksiat kepada Allah –Azza wa Jalla- maka
sesungguhnya anda maksiat kepada-Nya dengan nikmat yang Ia berikan
kepadamu, maka hati-hatilah jangan sampai nikmat itu dicabut dari diri
anda.
6. Takutlah
kepada Yang Maha Tinggi, Maha Kuasa dan Maha Mengetahui apa-apa yang
tersembunyi. Ini adalah rasa takut yang paling tinggi yang menjauhkan
seseorang dari perbuatan maksiat. Anggaplah bahwa suatu ketika anda
tergelincir pada seperseribu perbuatan zina. Maka bagaimana jika
seandainya hal itu diketahui oleh bapakmu, ibumu, saudara-saudaramu,
kerabatmu atau suamimu? Dalam pandangan dan buah bibir mereka ketika
anda meninggal menganggap anda sebagai seorang pezina? Naudzu Billahi min Dzalik.
7. Hendaklah
anda memiliki teman sholehah yang menolong dan membantu anda, karena
manusia itu lemah sementara setan siap menerkamnya di mana saja.
Hindarilah teman yang jelek, karena ia akan datang kepada anda bagaikan
seorang pencuri yang masuk secara sembunyi mencari kesempatan hingga ia
menggelincirkanmu pada sesuatu yang diharamkan. Ingatlah paman nabi SAW,
ia adalah lelaki tua dan memiliki akal yang lurus, tetapi walaupun
demikian karena adanya teman yang jelek yaitu Abu Jahal yang hadir di
sampingnya ketika wafat menjadi penyebab meninggalnya beliau dalam
keadaan syirik.
8. Perbanyaklah berdoa, karena nabi umat ini termasuk orang yang senantiasa membaca doa dan banyak istighfar.
9. Janganlah
hendaknya suatu waktu itu berlalu kecuali anda membaca Al-Qur’an.
Berusahalah menghafal apa yang mudah dari Al-Qur’an. Kalau anda memiliki
semangat yang tinggi maka bergabunglah dengan kelompok Tahfidzul Qur’an khusus wanita, karena jika diri anda tidak disibukkan dengan ketaatan dan ibadah maka ia akan disibukkan oleh kebatilan.
10. Sesungguhnya
apa yang kalian cari dalam hubungan-hubungan yang diharamkan untuk
mengisi waktu atau memenuhi rasa kasih sayang pada hakekatnya adalah
akibat dari kekosongan rohani dan hati serta kesempitan dada yang
bersumber dari jauhnya seseorang dari taat dan ibadah. Allah –Azza wa Jalla- berfirman:
}وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا{
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (Q.S. Thaha: 124)
11. Ingatlah
bahwa anda akan meninggalkan dunia ini dengan lembaran-lembaran yang
anda tulis sepanjang hari-hari kehidupan anda, bila lembara-lembaran itu
penuh dengan ketaatan dan ibadah, maka bergembiralah. Dan bila sebaliknya maka segeralah bertaubat sebelum meninggal. Karena hari kiamat itu adalah hari penyesalan. Allah berfirman:
}وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الحَسْرَةِ{
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.” (Q.S. Maryam: 39)
Yaitu hari dibukanya (segala hal yang tersembunyi) dan lembaran-lembaran yang beterbangan. Hari
di mana seorang ibu yang menyusui melupakan anaknya yang sedang ia
susui. Ingatlah wahai Ukhti Muslimah! hari di mana anda berbaring di
dalam kubur sendirian.
12. Ukhti
Muslimah! Telepon telah menjerumuskan banyak wanita, maka janganlah
menjadi salah seorang di antara mereka. Bila anda diuji oleh seekor
serigala berwajah manusia dan anda telah memulai hubungan yang
diharamkan dengannya, maka hendaklah segera memutuskan hubungan itu
sebelum berlanjut. Dan ketahuilah bahwa Allah memberikan anda jalan
keluar dan keselamatan dari padanya.
Bahaya seks bebas (Free Sex Danger)
13. Ingatlah!
Wahai yang mencari kebahagiaan dan berusaha menuju surga, bahwa itu
semua dalam rangka taat kepada Allah dan menjalani
perintah-perintah-Nya.
}مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيوةً طَيِّبَةً{
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik.” (Q.S. An-Nahl: 97)
Ingatlah bahwa meninggalkan maksiat lebih ringan dari pada meminta taubat. Saya mengingatkan anda dengan hadits Rasulullah SAW:
((إذَا
صَامَتِ المَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ
فَرْجَهَا، وَأطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أيِّ أبْوَابِ الجَنَّةِ
شَاءَتْ))
“Bila
seorang wanita sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga
kemaluannya dan taat kepada suaminya maka ia akan memasuki pintu-pintu
surga mana saja yang ia kehendaki.”
Semoga
Allah memberimu petunjuk yang dapat memberikan petunjuk kepada orng
lain, menjadikanmu wanita mulia, bertakwa dan suci, menghiasi dirimu
dengan iman dan menjadikanmu wanita sholehah dan taat serta termasuk
orang-orang yang diseru nanti pada peristiwa yang besar itu:
(ادْخُلُوا الجَنَّةَ لاَ خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلاَ أنْتُمْ تَحْزَنُونَ{
“Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati.” (Q.S. Al-A’raaf: 49)
0 comments:
Post a Comment